Kesenian wayang khas Indonesia yang dikenal masyarakat saat ini umumnya adalah wayang golek, wayang kulit atau wayang orang yang merupakan kesenian khas Sunda dan Jawa. Nyaris tak ada yang mengetahui keberadaan wayang Betawi.
"Memangnya ada wayang betawi, seperti apa tuh," ujar Heri, 27 seorang warga asli Jakarta yang mengaku baru mendengar jenis kesenian tersebut.
Wayang betawi memang sudah sangat jarang digelar seperti wayang kulit atau wayang golek. Keberadaannya bahkan bisa dibilang hampir punah. "Seumur hidup baru kali ini saya tahu kalau Betawi punya kesenian wayang kulit. Selama ini saya mengira hanya Jawa Tengah dan Jawa Barat saja yang punya kesenian wayang kulit," ujar Hanafi, 21 warga Kebon Jeruk yang juga mengaku asli Betawi.
Sebenarnya wayang betawi hampir mirip dengan wayang kulit dari Jawa Tengah. Baik jenis wayang, karakter tokoh maupun jalan ceritanya tidak berbeda dengan wayang kulit biasa. Bedanya, dialog yang dituturkan sang dalang dituturkan dalam bahasa Indonesia dialek Betawi dan sedikit menggunakan bahasa Sunda. Terdapat pula adegan yang lucu seperti halnya pada pagelaran wayang golek.
Sabtu malam lalu (21/11) , Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat menggelar kesenian wayang betawi ini di kantor Wali kota Jakarta Barat di Jl Raya Kembangan. Ratusan warga memenuhi halaman kantor Walikota untuk turut menyaksikan pagelaran langka ini.
Dalang pada pagelaran wayang tersebut adalah seniman asli Betawi Bang Naman. Sedang lakon yang dibawakan berjudul "Jaka Pinulung atau Kumala Brata". Isi lakon menceritakan tentang perjalanan Jaka Pinulung dalam mencari sang ayah (Arjuna) yang sedang membela negaranya. Keinginan Jaka Pinulung tersebut mendapat tantangan dan hambatan dari keluarganya karena khawatir perjuangan Arjuna sebagai ksatria itu akan terganggu dengan kehadiran Jaka Pinulung.
Meski mendapat tantangan dan halangan dari keluarganya, namun Jaka tak mengurungkan niatnya. Dia tetap akan menemui bapaknya karena ingin menjadi pahlawan seperti Arjuna dalam membela negaranya. Perjuangan Jaka Pinulung itu akhirnya berhasil hingga bertemu dengan Arjuna.
Wali kota Jakarta Barat, Djoko Ramadhan, mengatakan, sebenarnya Betawi memiliki beragam kesenian yang menawan. Wayang kulit betawi belum banyak dikenal, bahkan oleh warga Betawi sendiri. Oleh karenanya, semua pihak harus memiliki rasa memiliki kesenian ini. Jangan sampai, mengabaikan wayang Betawi, karena akan membuatnya punah. "Wayang kulit Betawi harus dilestarikan karena merupakan aset bangsa yang tidak ternilai harganya," kata wali kota. (Jui/OL-02)
Sumber :
Intan Juita
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/11/22/107250/90/14/Ternyata-Betawi-Punya-Kesenian-Wayang
22 November 2009
Minggu, 17 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar